Jikaberawal, berarti sebelum ada, Allah pernah tiada. Itu mustahil. Begitu juga, keberadaan Allah tidak berakhir (baqa'), sebab bila berakhir, berarti Allah bisa tiada. Bagaimana hal itu mungkin, padahal Allah itu 'pasti' ada! Berarti, sifat Allah "wajib" wujud mencakup sifat "wajib" Allah setelahnya, yakni qidam dan baqa'. Allah ta'ala di akhirat kelak akan dilihat. Orang-oran g mukmin akan melihat-Ny a ketika mereka di surga dengan mata kepala mereka masing-mas ing dengan tanpa adanya keserupaan bagi-Nya, bukan sebagai bentuk yang berukuran, dan tidak ada jarak antara mereka dengan Allah (artinya bahwa Allah ada tanpa tempat, tidak di dalam atau di luar surga, tidak di atas, bawah, belakang, depan, samping WujudAllah swt beserta sifat-sifatnya Satria Manggala. Wahdaniah Tongkat Sunan. Sifat allah ikhsanfirdaus1975. Pai 7 iman kepada allah makna dan cakupan Sifat mustahil bagi Allah adalah sifat yang tidak akan pernah ada pada dzat Allah SWT., sifat mustahil ini dinafikan oleh sifat-sifat yang wajib bagi Allah, dengan dalil aqal maupun dalil Teks ayat yang berisi "Allah wujud" tidak ada dalam Alquran. — Bagi kaum muslimin, seluruh Alquran adalah dalil bahwa Allah wujud. — Bagi non-muslim, seluruh Alquran bukan dalil untuk apa pun. — Alquran tidak membahas tentang makna ontologis kata wujud apakah merupakan dzat ataukah sifat bagi dzat. Semoga bermanfaat. . - Salah satu kitab kuning yang membahas tentang aqidah ini adalah 'Aqidah Al-Awwam karya Sayyid Ahmad Al-Marzuki Al-Maliki, yang ditulis pada tahun 1258 H. Kitab ini terdiri dari beberapa bab pasal. Bab pertama membahas tentang Sifat-sifat yang wajib dimiliki Allah, sifat jaiz boleh dan mustahil bagi Allah. Jumlahnya ada 41 sifat yang terdiri atas 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan satu sifat jaiz bagi Allah. Karena itu, menurut pengarang kitab ini, wajib hukumnya bagi orang mukallaf orang yang terbebani hukum syariat untuk mengetahui sifat-sifat Allah tersebut. Ke-20 sifat wajib bagi Allah adalah wujud ada; QS Thaha14, Al- Rum8, Al-Hadid3, qodim terdahulu, baqa' kekal; QS Ar Rohman 26-27 dan Al-Qashas 4, Mukhalafatuhu li al-Hawaditsi berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya; QS As Syuro;11, Al-Ikhlas4, Qiyamuhu bi Nafsihi berdiri sendiri; QS Thoha111, Al-Faathir15 dan Al-Ankabut6, Wahdaniyah Maha Esa; QS Al-Ikhlash1-4, Az Zumar4, Qudrah Maha Berkuasa; QS An-Nur45, Al-Faathir44, Iradah Maha Berkehendak; QS An-Nahl;40, Al-Qashash68, 'Ilmu Maha Mengetahui; Imran26, Asy-Syuura94-50, Al-Mujadalah7, Hayyu Maha Hidup; QS Al-Furqon58, Al-Mu'min65, Thaha111, Sama' Maha Mendengar; Thaha43-46, Bashar Maha Melihat; QS Al-Mujadalah1, Thaha 43-46, Kalam Maha Berbicara; QS. An Nisa164, Al-A'raaf143. Kemudian Qodirun Berkuasa, Muridun Berkendak, 'Aliman Mengetahui, Berilmu, Hayyan Hidup, Sami'an Mendengar, Bashiran Melihat, Mutakalliman Berbicara. Ke-20 sifat tersebut terbagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu Nafsiyah jiwa, sifat wujud, salbiyah meniadakan Qidam, Baqa', Mukholafatuhu Lilhawaditsi, Qiyamuhu binafsihi dan Wahdaniyah, Ma'any karena sifat ini menetapkan pada Allah makna Wujudnya yang menetap pada Zat-nya yang sesuai dengan kesempurnaannya. Sifat Ma'ani ini ada tujuh yaitu sifat berkuasa, berkehendak, berilmu, hidup, mendengar, melihat dan berbicara. Sedangkan yang terakhir adalah sifat Ma'nawiyah, yang bernisbat pada sifat ma'ani yang merupakan cabang dari sifat ma'nawiyah. Disebut ma'nawiyah karena sifat itu menetap pada sifat ma'ani, yaitu bahwa Allah Maha berkuasa, berkehendak, berilmu, hidup, mendengar, melihat, dan berbicara. Sementara itu, lawan dari sifat wajib adalah mustahil. Ke-20 sifat mustahil bagi Allah itu adalah 'Adam tidak ada; Hudust baru; Fana rusak; Mumatsilah lilhawaditsi sama dengan makhluknya; A'damu Qiyamuhu binafsihi tidak berdiri sendiri; Ta'dud berbilang; A'juzn dlaif; lemah; Karahah terpaksa; Jahlun bodoh; Mautun mati; Shomamun tuli; 'Umyun buta; Bukmun bisu; Kaunuhu A'jizan Dzat yang lemah; Kaunuhu Kaarihan Dzat yang terpaksa; Kaunuhu Jaahilan Dzat yang bodoh; Kaunuhu Mayyitan Dzat yang mati; Kaunuhu Ashomma Dzat yang tuli; Kaunuhu A'maa Dzat yang buta; Kaunuhu Abkamu Dzat yang bisu. Sedangkan sifat Jaiz boleh bagi Allah Ta'ala adalah sesuatu yang akan diciptakan tergantung pada Allah, apakah akan diciptakan atau tidak. Pengarang Nadhom Al-Marzuky berkata Dengan karunia dan keadilanNya, Allah memiliki sifat boleh wenang yaitu boleh mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya. Keterangan ini berdasarkan firman Allah "Dan Tuhanmu menetapkan apa yang Dia kehendakidan memilihnya, tidak ada pilihan bagi mereka" QS Al-Qashash68 dan Al-Baqarah284. Pasal kedua kitab ini membahas tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul serta jumlah Nabi dan Rasul. Adapun sifat itu adalah sifat wajib, mustahil dan boleh jaiz. Sifat wajib itu adalah Fathonah cerdas lawannya adalah baladah bodoh, Siddiq jujur lawannya Kidzib bohong, Tabligh menyampaikan risalah atau wahyu lawannya adalah Kitman menyembunyikan atau menyimpan dan Amanah dapat dipercaya lawannya Khianat tidak dapat dipercaya. Dan sifat Jaiz pada haknya para Nabi dan Rasul adalah adanya sifat-sifat yang bisa terjadi pada manusia yanag tidak menyebabkan terjadinya pengurangan pada martabat kedudukan mereka Nabi dan Rasul yang tinggi. Dari keterangan ini, maka lengkaplah aqidah yang perlu diketahui setiap orang Islam tentang sifat-sifat Allah dan Rasul-rasulnya yang berjumlah 50 sifat, yaitu sifat Wajib bagi Allah 20, mutahil 20, Wajib bagi Rasul 4, sifat mustahil bagik rasul 4 dan sifat Jaiz bagi Allah dan Rasul masing-masing 1 sifat.

sir allah dzat allah sifat allah wujud allah